Langsung ke konten utama

Memulai usaha ternak Ayam Elba

Memulai usaha ternak Ayam Elba


Dilansir dari situs Pertanianku.com yang dikutip dari sumber Buku 34 Bisnis Peternakan Hasilkan Jutaan Rupiah

Ayam elba merupakan solusi dari kebutuhan telur ayam kampung yang masih menjadi primadona. Ternyata, produksi telurnya lebih tinggi daripada ayam arab. Penurunan produksi yang terjadi pada ayam arab membuat banyak peternak yang gulung tikar. Ayam arab bisa menjadi jawaban dari peternak yang ingin beralih dari ayam arab.

A. Peluang usaha

Ayam elba hampir mirip ayam kampung biasa, tetapi menjelma menjadi ayam petelur super dengan produktivitas telur sangat tinggi. Dari 1.000 ekor ayam elba yang berproduksi dapat diperoleh 800 telur per hari. Produksi telur ayam elba mencapai 300—330 butir/ekor/tahun.

B. Memulai usaha

  • Pilih lokasi yang tepat, terutama jauh dari kebisingan.
  • Buat kandang baterai, 1 petak untuk 1 ekor ayam. Kandang dibuat dengan ukuran panjang 25 cm, lebar 35 cm, tinggi belakang 28 cm, dan tinggi depan 35 cm.
  • Sediakan sarana produksi seperti pakan, vitamin, obat, dan vaksin.
  • Beli ayam elba dewasa yang siap bertelur. Ukuran pullet berumur 4 bulan sudah siap bertelur.
  • Setiap tahun, setiap ekor ayam mampu menghasilkan telur sebanyak 300 butir.

C. Kendala

  • Ayam elba memiliki sifat mudah stres, misalnya terhadap suara gaduh atau kehadiran orang asing di dekatnya.
  • Bila pakan tidak mencapai syarat, dapat menurunkan produksi hingga 15—20%, bahkan bisa membuat ayam mogok bertelur.

D. Strategi

  • Berikan pakan dengan kandungan protein 17% dan energi 2.850 kkal/kg. Kebutuhan pakan berkisar 70 g/ekor/hari. Komposisi itu bisa mempertahankan produktivitas telur di atas 80—85% sampai ayam diafkir.
  • Untuk menjaga produktivitas tetap tinggi, pagari kandang dan upayakan tidak dilalui orang, terutama saat ayam berproduksi.
  • Lakukan vaksinasi pada ayam secara rutin.
  • Kandang dibersihkan secara teratur. Pada waktu kosong lakukan disinfeksi kandang.

E. Lain-lain.

  • Bila nafsu makan menurun, untuk memulihkannya membutuhkan waktu sekitar 1,5 minggu dengan memberikan pakan berkualitas.
  • Masa produktif ayam elba akan mencapai puncaknya pada saat umur 2 tahun, dan akan berangsur-angsur menurun. Di saat itu, peternak harus bergegas untuk menyiapkan pullet elba yang siap bertelur (umur 4 bulan) sebagai pengganti.
  • Ayam ini tidak memiliki sifat mengeram sehingga cepat berproduksi.

 

Tertarik untuk Memulai usaha ternak Ayam Elba?

Klik Chat : WA.me/6285799992750

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ayam Kampung Petelur Super, ELBA

Ayam Kampung Petelur Super, ELBA Disadur dari laman https://duniabinatang.net/ayam/ayam-elba/ Ayam Elba ini merupakan ras petelur baru yang memiliki postur sama dengan ayam kampung asli. Namun apakah seimbang dengan pasaran dari telur maupun dagingnya? Mungkin masih banyak yang belum mengetahui kelebihan dan asal usulnya. Disini kami ingin berbagi informasi kepada sobat duniabinatang agar mendapatkan info yang akurat, agar ketika ingin terjun ke ranahnya sudah tidak kebingungan. Jika ada pertanyaan bisa sobat lampirkan di komentar ya. Kembali ke pembasahan utama bahwa elba ini lebih kecil jika dibandingkan jenis ayam petelur merah. Akan tetapi banyak kelebihan dari beberapa sisi yang bisa dipertimbangkan untuk beternak-nya. Mari kita simak dengan teliti penjelasan dibawah ini : Asal Usul Ayam Elba Sejarah kemunculan ras petelur unggulan baru ini ditemukan oleh sesorang yang bernama Lala Setiawan yang bertempat tinggal Dusun Batikan, Soropadan, Temanggung Provinsi Jawa Tengah. Awal mula

Sejarah Ayam Elba, Ayam Petelur Produktif Sekaligus Ayam Hias Yang Cantik

Sejarah Ayam Elba, Ayam Petelur Produktif Sekaligus Ayam Hias Yang Cantik Disadur dari laman http://bbppkupang.bppsdmp.pertanian.go.id/blog/post/sejarah-ayam-elba-ayam-petelur-produktif-sekaligus-ayam-hias-yang-cantik Ayam Elba   merupakan ayam petelur yang dibawa oleh Lala Setiawan dari Jeddah, Arab. Mulanya, Dusun Batikan mengembangkan ayam arab dan ayam buras lokal. Setelah itu, masyarakat mengawinsilangkan kedua jenis tersebut dengan harapan produktivitasnya dapat meningkat. Namun, lama-kelamaan produktivitas ayam arab malah menurun sehingga menyebabkan permintaan pasar menurun. Hal tersebut menyebabkan banyak peternak yang gulung tikar. Pada 2010, Lala melakukan ibadah haji dan bertemu koleganya di Jeddah yang memiliki peternakan ayam. Setelah mengetahui jenis ayam yang digunakan koleganya berproduktivitas tinggi, Lala membawa 60 butir telur ayam tetas ke tanah air untuk dikembangbiakkan. Sesampainya di Indonesia, telur-telur tersebut dibagikan kepada teman-temannya di Dusun Batik